
dua belas,” jelasnya.
TIM: Tim dance SMK PGRI 2 saat mengikuti perlombaan Dance Competition M-Teens School Comptetition yang diadakan oleh Malang Post
Menjalani UN-CBT untuk pertama kalinya sempat membuat beberapa siswa tegang. “Sebagian diantara mereka masih belum terbiasa,” tukas Ari. Oleh karena itu, sekolah sudah melakukan pembiasaan dengan sering melatih siswa melalui Try Out dan simulasi UN-CBT.
Namun, hal terpenting yang diterapkan Ari kepada anak didiknya adalah kejujuran. “Yang terpenting adalah mempersiapkan mental mereka, harus jujur ketika mengerjakan soal UN,” ungkapnya.(mg6/ary)
Setiap sekolah mempunyai cara masing-masing untuk mengharumkan nama daerah asal di tingkat yang lebih tinggi. Seperti SMK PGRI 2, yang bercita-cita membawa nama sekolah dan Kota Malang maju Adiwiyata tingkat Provinsi bahkan jika nilai terpenuhi, SMK PGRI 2 menargetkan tembus hingga tingkat nasional.
Budi Harsono, S.Pd selaku koordinator Adiwiyata SMK PGRI 2 menjelaskan, terdapat lima pokja yang kini sedang dikembangkan oleh sekolah yang berada di wilajah Janti Barat itu. Pokja tersebut adalah pemeliharaan lingkungan, pengolahan limbah, UKS, pemeliharaan sanistasi dan pemanfaatan sarana prasarana.
Adapun sistematikanya, satu pokja dikelola oleh lima orang siswa. “Jadi kami menerjunkan 25 siswa untuk mengelola Adiwiyata,” katanya.
Keseluruhan siswa tersebut melalui proses penyeleksian. “Awalnya pihak sekolah menyeleksi dengan menampung minat bakat siswa, untuk selebihnya kami tunjuk kandidat siswa yang terpilih dengan sebutan duta lingkungan,” lanjutnya.
Para duta lingkungan berkewajiban merawat dan membersihkan pokja yang telah diamanahkan sekolah kepada mereka. “Tujuannya supaya kebersihan dapat dirasakan oleh semua siswa minimal siswa sekolah kami memiliki rasa memiliki dan cinta lingkungan,” terangnya.
Guna meraih mimpi tersebut, pria yang juga mengajar mata pelajaran olahraga itu mengatakan, pihak sekolah sudah menggandeng Bank Sampah Malang (BSM) dan juga Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Malang.
“Kerjasama dengan DKP dalam bentuk konsultasi dan pemecahan masalah limbah, yang kedua penanggulangan polusi dengan pendataan emisi yang dikeluarkan sekolah, dan terakhir meminta bantuan petugas kebersihan jika sekolah atau lingkungan sekitar ada aspek yang belum bisa kami tangani dengan maksimal,” jelas Budi.
Sedangkan bentuk kerjasama yang dilakukan dengan BSM adalah pengolahan limbah plastik, dengan cara penyaluran limbah sekolah agar bisa dimanfaatkan oleh pihak BSM.
Budi optimis tahun ini SMK PGRI 2 dapat lolos menjadi Adiwiyata ke tingkat provinsi. Artinya, jumlah sekolah Adiwiyata Kota Malang akan bertambah, sehingga secara tidak langsung bisa membawa Kota Malang meraih kota Adipura untuk sekian kalinya.
“Kami siap mengimbaskan ke sekolah dan lingkungan sekitar kalau nanti secara bertahap jadi masuk menjadi mandiri,” tegasnya. (mg6/ary)